- peran koperasi dalam pengelolaan bisnis
- Produk Olahan Nugget Lele BP3 Banyuwangi
- Teknologi dan Penanganan dan Pengolahan Hasil Perikanan Kemunduran Mutu dan Potensi Bahaya BP3 Banyu
- Diversifikasi Produk Olahan Hasil Perikanan \"FISH CRAKERS\" BP3 Banyuwangi
- MEKANISME PENGURUSAN SERTIFIKAT KELAYAKAN PENGOLAHAN
- BUKU SAKU PENGAJUAN KKPRL
- Sanitasi Penanganan Produk Perikanan BP3 Banyuwangi
- Kerupuk Duri Bandeng BP3 Banyuwangi
- Pembuatan Bandeng Cabut Duri Krispi BP3 Banyuwangi
- Gyoza Ikan BP3 Banyuwangi
Budidaya Ikan Dewa Memiliki Prospek Cerah
Materi Terkait
- Rekomendasi Teknologi Kelautan dan Perikanan 20130
- Rekomendasi Teknologi Kelautan dan Perikanan 20140
- Rekomendasi Teknologi Kelautan dan Perikanan 20150
- Ikan-Ikan Berbahaya0
- Budidaya Ikan Sidat0
- Penyakit Berak Putih ( White Feces Syndrome)0
- Virus yang mengancam budidaya Udang0
- Teknik Pebesaran Micropropagul menjadi Planlet Kotoni0
- PERKA NO 6. PEDOMAN PENGELOLAAN PENYULUH PERIKANAN BANTU TAHUN 20190
- Produksi Tepung Spirulina Platensis0
Materi Populer
- https://drive.google.com/file/d/1Qcnyt9j3Hsz10-SAggHy5PkCJjaMesV_/view?usp=sharing
- Mengenal Ikan Dewa, Ikan Pribumi yang Langka dan Mahal
- Ini Dia, Ikan Lele Unggul dari Masa ke Masa
- Pakan Alami Phronima, 40 Hari Panen Udang Windu
- Pembuatan Media Penyuluhan Perikanan
- Budidaya Ikan Dewa Memiliki Prospek Cerah
- Teknologi Pembuatan Sosis Ikan di Poklahsar Prima Melati Purbalingga
- Cara Stunting, Bisa Panen Bandeng Empat Kali Setahun
- Manajemen Penyakit Ikan Nila
- Membuat Peta Poligon Untuk Profil Kelompok

Keterangan Gambar : Benih ikan dewa (tor soro) siap dibesarkan dalam wadah budidaya
Jenis ikan air tawar yang memiliki nama latin Tor soro ini memang populer dipanggil dengan nama ikan Dewa. Nama Dewa ini muncul diduga karena jenis ikan konsumsi yang memiliki harga mahal ini sejak dulu sering ditemukan menghuni kolam dan telaga larangan yang dikeramatkan oleh masyarakat. Ikan Dewa yang dikeramatkan tersebut, boleh ditangkap sembarangan, namun harus melalui ritual khusus.
Selain dikeramatkan, jenis ikan dari keluarga ikan karper dari suku Cyprinidae yang dipanggil juga dengan nama Tor Soro, Kancra, Semah, Tombro, ikan Batak, Curong, Mahseer dan beragam nama lagi ini juga tergolong langka. Satu lagi, di dalam wadah budidaya ikan ini juga tergolong lambat pertumbuhannya. Untuk mencapai ukuran konsumsi diperlukan waktu setahun lebih. Boleh jadi karena itulah ikan ini memiliki harga mahal, ratusan ribu rupiah sekilonya. Pada saat tahun baru Imlek, jarganya bahkan bisa mencapai jutaan rupiah sekilonya.
Sudah dirilis
Boleh jadi juga karena lambatnya pertumbuhan di wadah budidaya, ikan Dewa yang diabadikan sebagai relief di dinding Candi Borobudur ini belum banyak dibudidayakan oleh pembudidaya ikan. Padahal, sudah sejak tahun 2011 lalu Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui SK No: 66/Men/2011 tertanggal 29 November 2011 telah merilis jenis Ikan Torsoro (Tor Soro,Valenciennes) ini.
Ikan Torsoro yang dirilis KKP tersebut merupakan hasil domestikasi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar (sekarang jadi Balai Riset PerikananAir Tawar dan Penyuluhan Perikanan) Bogor yang dikoleksi dari Sumatera Utara (Arek Sirambe dan Tarutung) dan Jawa barat (Kuningan).
Selain sudah dirilis, dalam rangka pembinaan populasi Ikan Dewa (Tor soro) Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP) Bogor bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) juga telah melakukan translokasi ikan dewa yang masih berupa anakan dari kolam pemijahan Cijeruk Bogor ke dalam kawasan TNGC.
Translokasi tersebut merupakan salah satu upaya konservasi ikan dewa agar tetap terjaga kelestariannya di alam khususnya di Kawasan TNGC sehingga tetap terjaga menjadi kebangaan masyarakat Kuningan (Jawa Barat). Di Kuningan, ikan Dewa banyak ditemukan di kolam pemandian keramat di kolam Cibulan, Cigugur, Pasawahan, Linggajati, dan Darmaloka.
Teknik budidaya
Peneliti ikan Dewa dari BRPBATPP Bogor, Otong Zaenal saat berbincang dengan penulis mengemukakan, teknik budidaya ikan Dewa pada prinsipnya sama seperti budidaya ikan karper atau ikan dari suku Cyprinidae lainnya. Bila dipelihara di kolam, airnya diusahakan mengalir lancar dan kontinyu.
Kualitas air yang diinginkan dan ideal untuk pertumbuhan ikan dewa memiliki suhu 21 – 25 derajat Celsius, Kekeruhan di bawah 25 JTU, Oksigen terlarut di atas 5 mg/L, tingkat keasama (pH) berkisar 6,5 – 8,5, kandungan karbon dioksida (CO2) berkisar 2,2 – 4,5, Kesadahan air 12,3 mg/L dan kandungan Amonia 0,0 -0,1 mg/L
Sebelum benih ikan Dewa (bisa diperoleh di BRPBATPP Bogor atau beli di panti benih ikan secara online) ditebarkan, kolam perlu diolah, diberi kapur (bila tanah kolam sebelumnya bersifat asam) dan ditebari pupuk kandang 1 Kg/M2. Jangan lupa pematang kolam juga harus diperbaiki agar tidak bocor. Bila persiapan sudah beres, kolam selanjutnya diisi air hingga setinggi 30 – 40 Cm.
Seminggu kemudian, benih ikan Dewa sudah bisa ditebarkan. Agar tidak stress, saat penebaran perlu dilakukan secara hati-hati melalui proses aklimatisasi, penyesuaian suhu air kolam denganair dalam wadah benih. Biarkan wadah benih (kantong plastik) berada di dalam kolam beberapa saat. Berikutnya kantong dibuka dan dimiringkan, biarkan benih keluar sendiri dari dalam wadah.
Perawatan selanjutnya, menjaga air agar alirannya tetap lancar. Selama pemeliharaan, air kolam diusahakan sedalam sekitar 80 – 100 Cm. Jangan lupa, pakan bergizi berupa pelet perlu diberikan sehari tiga kali dengan dosis sekitar 3 persen dari berat biomassa.
Berdasarkan penelitian di BRPBATPP Bogor, di kolam budidaya benih ikan Dewa yang berukuran 2-3 Cm, memerlukan waktu sekitar 3 tahun untuk mencapai ukuran 1 Kg seekornya. Boleh jadi karena itulah, harga ikan Dewa ini terbilang mahal di pasaran dan memiliki prospek cerah untuk dikembangkan dan dibudidayakan. (Agus Rochdianto, Penyuluh Perikanan Madya di Tabanan)