Pentingnya Kemarau Pada Budi Daya Udang Tradisional

Oleh ANGGI SOESALIT, S. St. Pi 26 Jul 2019, 18:20:43 WIB Perikanan Budidaya
Pentingnya Kemarau Pada Budi Daya Udang Tradisional

Keterangan Gambar : Pengeringan dan Persiapan Tambak di Musim Kemarau


Sejumlah daerah di Indonesia termasuk kabupaten Pinrang, Sulawesi selatan telah memasuki kemarau sejak beberapa bulan ini udara  panas dan angin kencang sudah dirasakan pada siang hari. Meskipun saat ini belum memasuki puncak kemarau namun menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, peralihan musim penghujan ke kemarau di Sulsel diprediksi terjadi April 2019. Puncak musim hujan terjadi pada Januari dan Februari 2019. Sedangkan musim kemarau diprediksi mencapai puncaknya pada Agustus dan September 2019.

Dampak paling utama dirasakan pada setiap memasuki musim kemarau adalah krisis air terutama di usaha budidaya perikanan karena air adalah inti kehidupan bagi komoditas perikanan budidaya. Kendati demikian, kemarau memiliki aspek penting bagi usaha budidaya udang secara tradisional. Karena diyakini oleh pembudidaya, tingkat keberhasilannya masih mengandalkan dari faktor alamiah, terutama sistem pengairan sangat bergantung dari pasang sumpak prut air laut. Pasang surut (pasut), adalah peristiwa naik dan turunnya tinggi permukaan laut secara periodik. Memasuki pertengahan Juli hingga pertengahan September merupakan puncak pasang terendah di wilayah pesisir selat Makassar bersamaan dengan datangnya kemarau. Kondisi inilah yang menyebabkan banyak areal tambak kesulitan mensuplai air dari Pasut. Dalam kondisi krisis air itulah banyak pembudidaya memanfaatkan waktu untuk melakukan persiapan tambak.  

Jika pola budidaya tambak tradisional lebih banyak mengikuti kondisi alam maka situasi kemarau ini sangat penting dimanfaatkan oleh petambak untuk melakukan perbaikan dan periapan tambak dalam menghadapi tibanya musim tebar pada akhir September mendatang. Agenda penting yang dilakukan operator tambak sepanjang kemarau antara lain pengeringan dasar tambak, pengangkatan lumpur pada parit keliling, perbaikan pintu air dan pematang tambak, pemberantasan hama, pengapuran dan pemupukan.

Selama berbulan-bulan bahkan ada tambak dari tahun ke tahun tanah dasarnya tidak pernah mendapat jemuran sinar matahari. Akibatnya terjadi endapan lumpur tebal dari  sisa-sisa budidaya terkumpul di parit keliling dan sudut-sudut tambak. Endapan ini banyak mengandung bahan organik dari sisa pakan dan klekp yang tidak dicerna dan kotoran seperti fases, dan sisa sekresi lainnya serta gas beracun seperti asam sulfida. Endapan lumpur ini harus dibuang agar tidak mengganggu pertumbuhan udang Setelah endapan lumpurnya bersih, maka tambak perlu dikeringkan agar sisa-sisa gas beracun di dasar dapat menguap. Lamanya pengeringan sangat tergantung pada kondisi cuaca dan kondisi tanah. Pengeringan tambak tidak boleh sampai kering sekali sampai berdebu, melainkan jika diinjak masih dapat amblas atau turun 1-2 cm (kandungan air sekitar 20%).

Diharapkan dengan dilakukan kegiatan pengeringan dasar tambak (pelataran) maka fungsi biologinya akan lebih baik seperti menguapnya senyawa beracun, terjadinya mineralisasi tanah dasar dan matinya benih-benih ikan liar.  Pada saat hampir bersamaan juga dilakukan pengapuran dasar jika nilai keasaman (pH) kurang dari 7 berdasarkan hasil uji dengan alat soil tester di tambak. Menurunnya nilai keasaman tanah tersebut dapat ditandai dengan sulitnya tumbuh makanan alami seperti klekap, lumut dan plankton. Untuk meningkatkan nilai pH tanah menjadi normar (7-8) dapat melalui pencucian tambak dan penggunaan kapur pertanian (Ca C03) dengan dosis 2.000 kilogram/hektare. Tanah dasar tambak yang banyak mengandung zat besi (pirit) dianjurkan untuk pemakaian kapur yang lebih banyak. Pengapuran tambak dilakukan dengan cara menaburkan secara merata ke seluruh tanah dasar tambak. Agar kapur tidak terbang terbawa angin sebaiknya masukkan air sampai tanah dasar tambak macak-macak sebelum dilakukan pengapuran. 

Musim kemarau juga dimanfaatkan memberantas hama secara mekanis yaitu pada saat pengeringan, perbaikan konstruksi dan pengapuran tanah dasar tambak. Sedangkan pemberantasan hama secara kimiawi masih perlu dilakukan setelah pemasukan air ke dalam tambak. Jika masih banyak jenis hama yang lolos masuk ke dalam tambak meskipun telah dilakukan penyaringan. Jenis perstisida yang biasa digunakan adalah biji teh (saponin) dengan dosis 150-200 kilogram/hektare. Cara penggunaan saponin lebih dahulu direndam atau diperam dengan air tawar selama 10-12 jam kemudian ditebar secara metara ke permukaan air tambak. Tunggu beberapa menit benih-benih dan telur ikan liar akan mati.

Pemupukan adalah faktor utama yang harus dilakukan pada budidaya udang bertujuan untuk  menyuburkan tanah guna mempercepat proses pertumbuhan pakan alami seperti klekap, lumut, hidrilla (sampine) dan plankton. Pakan alami tersebut mempunyai cara hidup yang berbeda sehingga jenis dan cara pemupukannyapun berbeda.

Pakan alami klekap sangat disukai oleh bandeng yang masih kecil atau bandeng muda. Maka pada awal budidaya yang ditumbuhkan lebih dahulu adalah klekap. Untuk mempercepat penumbuhan klekap maka diperlukan pupuk organik dan anorganik. Dosis pupuk organik sebagai pupuk dasar sebanyak 1.000-3.000 kilogram per hektare.  Pupuk anrganik sebanyak 150 kilogram urea dan pupuk SP36 sebanyak 75 kilogram.

Cara pemupukan untuk penumbuhan pakan alami klekap adalah pupuk organik ditebar merata ke seluruh pelataran tambak. Tambak diisi air sampai kedalaman 10 cm di atas pelataran, kemudian dibiarkan mengering kembali melalui proses penguapan. Setelah kering kemudian tambak diairi kembali dengan kedalaman 15 cm  dan dilanjutkan dengan pemupukan anorganik urea dan SP36 sesuai dosis yang telah ditentukan. Kedua jenis pupuk kimia tersebut dicampur rata sebelum ditebar merata ke seluruh permukaan tambak. Agar klekap dapat tumbuh normal maka setiap hari tambahkan air setinggi 5 cm semala lima hari sampai mencapai ketinggian maksimal 40 cm di atas pelataran tambak.




Tulis Komentar Facebook

Tuliskan komentar anda dari akun Facebook

Lihat semua komentar

Tulis sebuah komentar