- KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA DAN BANTUAN MESIN PAKAN
- MEKANISME PENYALURAN DAN SPESIFIKASI BANTUAN PEMERINTAH LINGKUP DIREKTORAT PERBENIHAN TA. 2023
- PENATAAN LOGISTIK KELAUTAN DAN PERIKANAN
- Juknis Pengisian Kuisioner KUSUKA Subsektor Pembudi daya Ikan
- Juknis Pengisian Kuesioner KUSUKA Subsektor Tangkap
- Juknis Pengisian Kuesioner KUSUKA Subsektor PRL
- PENGISIAN KUSIONER KUSUKA SUBSEKTOR PDS
- PROGRAMA PENYULUHAN NASIONAL 2023
- Sosialisasi Permen KP Nomor 41 Tahun 2022 Tentang Kartu Pelaku Usaha dan Pelaku Pendukung Sektor Kel
- PERMEN KP NO. 41 TAHUN 2022
Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik (BUSMETIK) di Kec.Secanggang Kab.Langkat
Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik (BUSMETIK) di Kec.Secanggang Kab.Langkat
Materi Terkait
- Ikan-Ikan Berbahaya0
- Buddaya Kakap Putih0
- Budidaya Ikan Sidat0
- Pakan Alami Phronima, 40 Hari Panen Udang Windu0
- Cara Stunting, Bisa Panen Bandeng Empat Kali Setahun0
- Pentingnya Kemarau Pada Budi Daya Udang Tradisional0
- Penyakit Berak Putih ( White Feces Syndrome)0
- Virus yang mengancam budidaya Udang0
- Teknik Pebesaran Micropropagul menjadi Planlet Kotoni0
- PERKA NO 6. PEDOMAN PENGELOLAAN PENYULUH PERIKANAN BANTU TAHUN 20190
Materi Populer
- https://drive.google.com/file/d/1Qcnyt9j3Hsz10-SAggHy5PkCJjaMesV_/view?usp=sharing
- Mengenal Ikan Dewa, Ikan Pribumi yang Langka dan Mahal
- Ini Dia, Ikan Lele Unggul dari Masa ke Masa
- Pakan Alami Phronima, 40 Hari Panen Udang Windu
- Teknik Pembenihan Ikan Gurame
- Pembuatan Media Penyuluhan Perikanan
- Budidaya Ikan Dewa Memiliki Prospek Cerah
- Teknologi Pembuatan Sosis Ikan di Poklahsar Prima Melati Purbalingga
- Cara Stunting, Bisa Panen Bandeng Empat Kali Setahun
- Membuat Peta Poligon Untuk Profil Kelompok

Keterangan Gambar : Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik (BUSMETIK) di Kec.Secanggang Kab.Langkat
Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik (BUSMETIK) di Kec.Secanggang Kab.Langkat
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Pengembangan teknologi Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik atau yang dikenal dengan Busmetik saat ini sedang gencar digalakkan. Pengembangan Busmetik merupakan upaya meningkatkan produktivitas dan efisien produk hasil perikanan yang makin diminati pasar lokal dan internasional.
Busmetik merupakan pengembangan teknologi budidaya udang, yang saat ini dijadikan media budidaya yang tepat untuk pemeliharaan budidaya udang. Mengapa udang? Tak lain karena hingga saat ini udang menjadi komoditas bisnis yang sangat menguntungkan. Teknologi Busmetik merupakan hasil kajian empiris sejak akhir tahun 2009 dan saat ini mencapai tahap percepatan adopsi ketingkat pembudidaya..
Banyak keuntungan dari teknologi Busmetik, antara lain biaya murah sehingga terjangkau oleh petambak kecil dan menegah. Pengolahan tambak pun menjadi lebih mudah karena luasan petak menjadi lebih kecil dibandingkan tambak ekstensif/tradisional.
Teknologi Busmetik sangat cocok untuk budidaya udang vannamei (Litopeneus vannamei) karena udang vannamei dapat dipelihara dalam kepadatan tinggi, di atas 100 ekor/m3. Selain itu, udang vannamei memiliki pertumbuhan lebih cepat, lebih tahan terhadap penyakit, dan memiliki segmen pasar yang fleksibel.
- Keunggulan Teknologi BUSMETIK
Teknologi ini dikembangkan karena memiliki keunggulan-keunggulan yaitu :
· Mudah dalam pengelolaan karena petakan tidak terlalu luas ( ≤ 1000 m2).
· Biaya operasional yang dikeluarkan selama 1 siklus masih terjangkau oleh pembudidaya kelas menengah ke bawah.
· Kualitas tanah tidak menjadi faktor pembatas dalam penerapan teknologi ini karena konstruksi tambak dilapisi plastik (HDPE).
· Pengendalian hama dan penyakit pada teknologi ini lebih mudah sehingga dapat menekan resiko serangan penyakit, karena menerapkan tindakan biosekuritas dan aplikasi probiotik .
· Mempertahankan keseimbangan ekosistem melalui penumbuhan vegetasi mangrove di kawasan budidaya yang berfungsi sebagai biofilter.
- Tujuan
Tujuan dilaksankannya uji coba teknologi BUSMETIK ini adalah:
- Memperoleh gambaran nyata bahwa teknologi ini juga cocok di Kabupaten Langkat.
- Menunjukkan kepada masyarakat pelaku utama tekknologi BUSMETIK sehingga dapat diadopsi.
- Mengkampanyekan penerapan BUSMETIK di Kab. Langkat.
BAB II
DESAIN UJI COBA
-
- Prasyarat Umum
Pengelolaan tambak denganteknologi ini harus memenuhi prasyarat umum sebagai berikut :
Memanfaatkan lahan tambak dengan luasan ≤ 1000 m2.
- Tambak dilapisi bahan plastik HDPE (high density polyethelene) untuk menampung air supaya tidak rembes.
- Menggunakan system budidaya semi tertutup dengan tingkatan budidaya intensif sampai dengan super intensif.
- Tidak menggunakan senyawa kimia/obat obatan yang berbahaya, dan antibiotik.
- Tetap menjaga keseimbangan mikrobiologis dengan memanfaatkan aktifitas probiotik pada petakan selama pemeliharaan serta melakukan penanaman mangrove di kawasan budidaya sebagai biofilter.
- Menerapkan biosekuritas.
- Menebar benih yang sehat.
-
- Lokasi dan Jenis lahan
Pembangunan tambak BUSMETIK selain memanfaatkan bekas tambak dapat pula memanfaatkan lahan marginal (tidak termanfaatkan) seperti misalnya rawa-rawa, lahan pasir, lahan pirit atau gambut dengan menggunakan plastik HDPE maupun terpal sebagai konstruksi pelapis untuk penampung air.
-
- Bentuk Petakan
Bentuk petakan tambak BUSMETIK adalah bujur sangkar atau persegi panjang dengan luas ideal ≤ 1000 m2 serta kedalaman tambak 90-110 cm. Sisa lahan dengan petakan tidak beraturan dapat dimanfaatkan sebagai tandon untuk efisiensi lahan. Dimensi pematang disesuaikan dengan struktur, tekstur tanah, dan kedalaman air tambak. Sedangkan dimensi saluran mempertimbangkan kebutuhan air, fenomena pasang surut lokal dan simpangan waktu.
Tambak biofilter/pengolahan limbah berupa lahan di sekeliling petakan terutama saluran pemasukan dan pembuangan yang ditanami mangrove atau tanaman sejenis lainnya yang berfungsi sebagai biofilter.
-
- Konstruksi kolam
Konstruksi tambak BUSMETIK pada dasarnya sama dengan dengan jenis tambak lain, perbedaannya adalah pada tambak ini seluruh permukaan dilapisi menggunakan plastic HDPE dan tidak mempunyai pintu pembuangan. Seluruh aktifitas budidaya untuk pengisian air pemeliharaan, pembuangan air maupun pada saat pergantian air menggunakan pompa. Pada bagian sisi dalam tambak terdapat caren dengan ukuran lebar 2 meter dan panjang selebar kolam
-
- Persiapan Pemeliharaan
Persiapan pemeliharan bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan,dan produktivitas lahan, dengan mengeliminir faktor-faktor yang tidak mendukung kelangsungan hidup udang dan mengoptimalkan beberapa faktor yang memberikan dukungan bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang.
-
-
- Pengeringan wadah
-
· Pengeringan wadah bertujuan untuk membuang sisa air yang terdapat di dalam tambak setelah panen sehingga mempermudah proses pembersihan wadah serta mematikan seluruh organisme yang menempel pada wadah seperti lumut dan teritip.
· Pengeringan dilakukan dengan membuang air dari wadah budidaya ke saluran pembuangan
· Pengeringan air mengunakan bantuan pompa submersible (pompa celup).
· Setelah kering wadah dijemur selama 3 hari dibawah sinar matahari untuk memudahkan dalam melepas teritip yang menempel.
-
-
- Pembersihan wadah
-
· Tujuan pembersihan wadah untuk melepaskan organisme yang menempel pada bagian permukaaan dinding dandasar plastik setelah proses pengeringan selesai.
· Pembersihan dilakukan dengan bantuan alat berupa sikat plastik untuk membersihkan lumut, sedangkan untuk membersihan teritip dengan menggunakan alat yang keras dan tumpul (seperti bilah bambu).
· Waktu pembersihan sebaiknya dilakukan siang hari dimana kondisi plastik benar-benarkering sehingga organisme penempel mudah lepas.
· Setelah seluruh organisme penempel terlepas dari permukaan wadah budidaya maka dilakukan pencucian dengan menggunakan air bersih,
· Seluruh kotoran yang terkumpul dikeluarkan dari dalam wadah pemeliharaan.
· Selanjutnya wadah budidaya dibilas kembali dengan air bersih, sisa air bilasan yang ada dalam wadah dibuang menggunakan pompa.
· Semprot/siram seluruh bagaian wadah yang telah kering dengan larutan kaporit (untuk satu wadah luas 600 m2 dibutuhkan 7 kg kaporit)
· Kemudian wadah dibiarkan kering dibawah sinar matahari
-
-
- Pemasangan Biosekuriti
-
- Biosekuriti merupakan pengamanan lingkungan budidaya terhadap masuknya biota lain seperti hama, atau yang dapat menyebabkan penyakit.
- Tujuan penerapan biosekuriti adalah mencegah masuknya agen penyakit seperti kepiting, ketam atau hama predator seperti ular dan lain-lain.
- Penerapan biosekuriti di tambak BUSMETIK yaitu dengan melakukan pemagaran pada keliling tambak menggunakan plastik HDPE setinggi 60 cm
-
-
- Pengisian Media Pemeliharaan
-
· Air media pemeliharaan diambil dari air tandon pengendapan.
· Proses pengisian air dengan menggunakan pompa.
· Pada bagian ujung pipa pemasukan dipasang saringan dengan meshsize 1 mm untuk mencegah kotoran masuk ke dalam tambak.
· Pengisian air dilakukan sampai penuh
-
-
- Pemasangan kincir air
-
· Pemasangan kincir dilakukan setelah media pemeliharaan dalam wadah budidaya siap
· Kincir air dipasang pada sudut kolam
· Pada bagian kedua sisi depan dan belakang kincir air diikat menggunakan tali PE dengan diameter 10 mm, selanjutnya tali tersebut dibentangkan dan diikatkan dengan patok yang ada dipematang dan terakhir Sambungkan kabel kincir ke sumber listrik dengan magnetic kontaktor
-
-
- Sterilisasi Air Pemeliharaan
-
· Sterilisasai air atau media pemeliharaan dilakukan dengan maksud untuk membunuh segala macam organisme yang bersifat hama atau pathogen yang dapat mengganggu dalam kegiatan budidaya.
· Sterilisasi air media pemeliharaan dilakukan langsung di wadah pemeliharaan udang menggunakan kaporit teknis konsentrasi 60% dengan dosis 50 ppm.
· Sterilisasi dilakukan dengan melarutkan kaporit secara merata ke semua bagian media pemeliharaan.
· Proses sterilisasi berlangsung 3-4 hari .
· Selama sterilisasi kincir dalam kondisi hidup.
· Pada hari ketiga untuk memastikan kandungan chlorin telah netral dilakukan pengujian dengan menggunakan chlorin test. Pengujian kandungan klorin dilakukan dengan cara mengambil sampel air media pemeliharaan sebanyak 10 ml kemudian tetesi dengan chlorin test sebanyak 2 tetes, jika warna air tidak berubah (bening) maka kandungan chlorin telah netral dan air media siap digunakan untuk kegiatan budidaya
-
-
- Pemberian probiotik awal
-
· Tahap lanjutan setelah air media pemeliharaan steril dan netral adalah pemberian probiotik awal.
· Pemberian probiotik ini dilakukan 3 hari berturut-turut sebelum penebaran benur.
· Dosis probiotik 1 ppm dari jenis Bacillus sp
· Probiotik dilarutkan dalam air, kemudian ditebar merata ke seluruh kolam
-
- Pemeliharaan
Tahapan pemeliharaan adalah tahapan budidaya mulai dari seleksi benur, penebaran, pengelolaan pakan, monitoring pertumbuhan dan kesehatan udang , monitoring kualitas air sampai dengan panen.
-
-
- Penebaran benur
- Sebelum benur ditebar terlebih dahulu dilakukan aklimatisasi, yaitu penyesuaian lingkungan baru.
- Penebaran benur dilakukan pada saat kondisi cuaca teduh, yaitu pada pagi hari antara jam 06 – 08.00 atau pada malam hari.
- Langkah-langkah penebaran benur adalah sebagai berikut:
- Membuka semua box wadah kantong kemas benur,
- Selanjutnya mengeluarkan seluruh kantong kemas dan dimasukan ke dalam tambak, biarkan kantong kemas terapung di permukaan tambak.
- Kantong paking dibiarkan terapung sampai terjadi pengembunan di bagian dalam plastik, yang menandakan bahwa suhu air yang ada di kantong kemas sama dengan suhu air di tambak
- Kemudian kantong kemas dibuka dan masukan air sedikit demi sedikit sampai kantong penuh untuk menyamakan salinitas.
- Jika salinitas tambak dan kantong kemas sama maka benur akan keluar dengan sendirinya dan kantong kemas dapat dituang untuk mengeluarkan benur ke dalam tambak
-
-
-
- Waktu pemberian pakan
-
· Waktu dan frekuensi pemberian pakan sangat menentukan efektifitas pakan yang dimakan udang.
· Dalam satu hari frekuensi pemberian pakan adalah lima kali dengan pembagian waktu sebagai berikut:
Waktu |
Dosis (%) |
07.00 12.00 16.00 21.00 02.00 |
20 25 25 20 10 |
Total |
100 |
-
-
- Jenis pakan & cara pemberian pakan
-
· Setiap stadia atau umur pemeliharaan udang pakan yang diberikan mempunyai jenis dan ukuran yang berbeda.
· Tujuannya adalah supaya pakan dapat dimakan oleh udang seefektif mungkin. Jenispakan yang digunakan adalah sebagai berikut:
No pakan |
Bentuk |
Keterangan |
# 1
# 2
# 3s
#3p |
Crumble/butiran kecil
Pellet halus
Pellet kecil
Pellet besar |
Diberikan untuk benur/jouvenil pada masa pemeliharaan umur 15 – 30 hari Diberikan untuk udang umur pemeliharaan 28 – 53 hari Diberikan untuk udang yang berumur pemeliharaan 51 – 77 hari. Jenis pakan ini adalah ukuran pakan yang paling besar dan diberikan pada udang dengan umur pemeliharaan 71 hari sampai waktu panen. |
· Jenis pakan #1 sebelum ditebar terlebih dahulu ditimbang kemudian dilarutkan dalam air.
· Untuk jenis pakan no #2, #3s dan #3p cara pemberiannya adalah dengan menebar langsung ke tambak.
· Semua pakan yang akan diberikan sebagai pakan udang setiap hari dicampur dengan vitamin C pada waktu pemberian pakan pagi hari jam 07.00, dengan cara vitamin C dicampur dengan perekat komersial atau putih telur.
· Takaran vitamin C adalah 1 gram untuk 1 kg pakan dan perekat 4 gram untuk 1 kg pakan. Kedua bahan tersebut dilarutkan dalam air sebanyak 100 ml kemudian dicampur dengan pakan dan diaduk hingga merata.
· Sebelum pakan ditebar terlebih dahulu kincir air dimatikan 5 menit sebelum tebar pakan dan dihidupkan kembali 15 menit setelah tebar pakan.
· Pemberian pakan dilakukan dengan cara menebar pakan secara merata ke seluruh bagian tambak.
.
-
-
- Monitoring pertumbuhan
- Tujuan monitoring pertumbuhan adalah untuk mengetahui bobot udang keseluruhan (biomassa) dalam tambak dan untuk menentukan jumlah pakan yang akan diberikan.
- Monitoring pertumbuhan dilakukan setiap 10 hari sekali dengan cara sampling jala setelah umur pemeliharaan udang lebih dari 45 hari.
- Jika umur pemeliharaan udang kurang dari 40 hari, maka sampling pertumbuhan dapat dilakukan menggunakan ancho.
- Langkah-langkah monitoring pertumbuhan adalah sebagai berikut:
- Bukaan jala diukur untuk mengetahui luas maksimal.
- Udang ditangkap dengan jala tebar pada 2 titik dalam setiap tambak. persentase bukaan jala saat dilempar dicatat.
- Dari hasil jala diambil sampel sebanyak 1 kg untuk ditimbang, sedangkan udang yang lain dilepaskan kembali ke tambak sambil dihitung jumlahnya.
- Sampel udang yang ditimbang juga dikembalikan ke tambak sambil dihitung berapa jumlah individu udang dalam 1 kg.
- Selanjutnya hasil sampel dapat dihitung berat rata-rata individu, populasi, dan biomassa udang yang ada di tambak.
- Jumlah total udang tertangkap dihitung dan dibandingkan dengan luas dan bukaan jala untuk mengetahui kepadatan udang dalam petakan tambak.
-
-
-
- Monitoring kesehatan
-
· Tujuan monitoring kesehatan adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan udang.
· Pemantauan kesehatan udang selama pemeliharaan harus dilakukan setiap hari, Caranya adalah dengan berkeliling tambak sambil memperhatikan apakah ada tingkah laku udang yang berenang ke tepi pematang atau dengan mengambil sampel udang yang naik ke ancho.
· Secara umum yang diamati pada saat mengambil sampel udang di ancho adalah:
- Kelengkapan anggota tubuh udang, apakah anggota tubuh udang yang naik di ancho kondisinya normal atau tidak normal seperti kaki jalan dan kaki renang putus, luka, kulit lunak, antena putus dan sebagainya.
- Saluran pencernaan udang, apakah saluran pencernaan udang tersebut penuh atau kosong atau saluran pencernaan tampak sebagian terisi pakan dan sebagian kosong.
- Nafsu makan udang dari pakan yang ada di ancho. Nafsu makan udang dapat diketahui salah satunya dari habis atau tidaknya sampel pakan yang diletakkan di ancho sesuai jumlah dan waktu yang ditentukan.
- Ada tidaknya luka atau parasit yang ada di tubuh udang.
-
-
- Monitoring kualitas air
-
· Pengamatan kualitas air pemeliharaan harus dilakukan setiap hari, tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi kualitas air dan pengaruhnya terhadap udang yang dipelihara.
· Parameter kualitas air yang diukur adalah pH, suhu, salinitas, ammonia, kecerahan, dan ketinggian air. \
· Nilai masing-masing parameter air pada budidaya udang vaname di tambak BUSMETIK adalah:
No |
Parameter |
Nilai |
Satuan |
1 2 3 4 5 6 |
Suhu Salinitas pH NH3 Kecerahan Tinggi air |
27 – 30 25 – 30 7 – 7,4 ≥ 0,01 20 90 - 110 |
oC ppt - ppm cm cm |
-
-
- Pemberian probiotik
-
· Tujuan pemberian probiotik adalah untuk membantu proses dekomposisi dengan mengurai bahan organik yang ada di tambak.
· Aplikasi probiotik selama pemeliharaan adalah setiap 2 hari sekali dengan dosis probiotik 1 ppm.
· Pemberian probiotik dilakukan pada waktu pagi hari yaitu pada pukul 07.00 (tabel).
· Jenis bakteri yang digunakan adalah bacillus sp
· Langkah-langkah pemberian probiotik:
- Siapkan probiotik yang akan diberikan
- Timbang probiotik sesuai dosis yang telah ditentukan
-
-
- Pencatatan (recording)
-
· Untuk mengetahui setiap aktifitas, perlakuan terhadap udang maupun media budidaya, maka dilakukan pencatatan dalam buku jurnal pemeliharaan.
· Buku jurnal ditulis setiap hari dan setiap ada perlakuan apapun terhadap tambak selama pemeliharaan.
· Buku jurnal berisi tentang:
- Deskripsi kolam dan estimasi produksi
- Tanggal kegiatan, umur pemeliharaan
- Jadwal & jumlah pemberian pakan
- Hasil pengukuran kualitas air
- Hasil sampling pertumbuhan, biomassa, dan SR
- Kondisi kesehatan udang,
- Keterangan perlakuan lain
· Pencatatan yang baik dari tiap kegiatan/kasus di tambak akan menjadi acuan dalam menentukan perlakuan terhadap udang maupun media jika terjadi kasus yang sama.
-
- Panen dan pasca panen
- Persiapan peralatan panen
- Panen dan pasca panen
Tujuan persiapan panen adalah menyiapkan peralatan untuk kegiatan panen Peralatan panen yang perlu disiapkan antara lain:
- Jala dan jaring (trawl), yang akan digunakan sebagai alat tangkap,
- Pompa air, digunakan untuk mengurangi / membuang air tambak,
- Bak tampungan, untuk menampung hasil panen, bak tampungan ini diisi air sepertiga bagian dan diisi es balok seperempat bagian,
- Meja sortir, digunakan untuk sortasi udang, untuk memisahkan udang dari kotoran,
- Keranjang / basket, digunakan untuk mengangkat udang dari tambak menuju tempat penanganan, selain itu juga digunakan untuk proses sortasi dan penimbangan,
- Timbangan, gunakan untuk menimbang udang hasil panen.
-
-
- Penurunan air media pemeliharaan
-
· Penurunan air tambak sebagai media pemeliharaan bertujuan untuk mengurangi air sampai ketinggian tertentu.
· Penurunan air dilakukan 6 jam sebelum panen.
· Air media pemeliharaan dikurangi ketinggiannya hingga tinggal 40 cm dengan menggunakan pompa air,
· Selama penurunan air media kincir tetap dinyalakan.
-
-
- Pemanenan udang
-
Pemanenan udang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Membentangkan jaring panen di salah satu sisi tambak,
- Menarik jaring panen secara perlahan dari satu sisi ke sisi tambak yang berlawanan, posisi bibir bawah jaring harus menempel pada dasar tambak,
- Mengangkat / mengambil udang hasil tangkapan jaring dengan menggunakan keranjang / basket, dan membawa udang hasil tangkapan ke bak penampungan.
-
-
- Pasca panen
-
· Hasil panen udang ditampung di bak penampungan yang telah diisi air dan es untuk menjaga rantai dingin agar kualitas udang tetap baik.
· Kemudian udang disortir / dipisahkan dari kotoran / benda selain udang, seperti teritip, trisipan, batu, kayu dan sebagainya.
· Untuk budidaya di tambak plastik, hasil panen cenderung bersih karena tidak ada kontak antara media dan biota terhadap tanah.
· Setelah disortir, udang dimasukkan ke dalam keranjang/basket dan ditiriskan beberapa saat.
- Persyaratan demonstrator
- Jumlah demonstrator sebanyak 1 orang
- Demonstrator memiliki minimal 1 petakan kolam berukuran minimal 600 m2 / petak yang layak secara teknis.untuk BUSMETIK dan memiliki 1 petakan minimal 2.000 m2 untuk teknis budidaya tanpa BUSMETIK.
- Bersedia mengikuti penjelasan dan pedoman yang telah disusun
- Demonstrator minimal telah berpengalaman dalam budidaya udang minimal selama 2 tahun
- Bersedia melakukan pencatatan
- Mampu menyediakan peralatan dan media sesuai dengan pedoman yang ada
- Insentif Bagi Demonstrator
- Menerima pembinaan dan pemantauan serta suprevisi sepanjang uji coba berlangsung
- Bila uji coba terlaksana dengan baik maka diprioritaskan menerima bantuan pemerintah untuk pengembangan teknologi yang diuji cobakan.
BAB III
PELAKSANAAN
3.1. Waktu pelaksanaan
Uji coba lapang ini dilaksanakan mulai Pebruari 2018 sampai dengan Mei 2019 dengan uraian sebagai berikut :
- Perencanaan dan konstruksi Pebruari – Maret
- Siklus pertama dilaksanakan April sampai dengan Juli 2018
- Siklus kedua dilaksanakan pada September 2018 sampai dengan Januari 2019
- Siklus ke tiga dilaksanakan Pebruari sampai dengan Mei 2019
3.2. Pemilihan Demonstrator
Setelah desain uji coba disosialisasikan kepada pada pelaku utama yang potensial pada akhirnya diperoleh 1 orang demonstrator yang memenuhi kriteria yaitu : an. Prayogi beralamat di Desa Tanjung Ibus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Demonstrator membangun konstrunsi tambak berukuran 20 x 25 m.
-
- Perencanaan
Sebelum memulai uji coba maka ditetapkan terlebih dahulu rencana kerja yang akan diikuti yaitu sebagai berikut:
Tabel 1. Rencana kerja uji coba lapang paket teknologi spesifik lokasi
No |
Uraian |
Satuan |
Nilai/Jumlah |
1 |
Periode Proyek |
tahun |
1 |
2 |
Bulan kerja setahun |
bulan |
12 |
3 |
Hari kerja |
|
|
|
|
hari |
30 |
|
|
hari |
100 |
4 |
Siklus usaha per tahun |
kali |
3 |
No |
Uraian |
Satuan |
Nilai/Jumlah |
5 |
Jumlah per unit usaha |
|
|
|
|
unit |
1 |
|
|
M3 |
50000 |
|
c. Jumlah unit / 1 orang operator |
unit |
8 |
7 |
bibit |
|
|
|
|
ekor |
50000 |
|
|
% |
80 |
|
|
% |
85 |
8 |
Padat tebar |
m3 |
100 |
9 |
Out put produksi |
|
|
|
|
Kg |
800 |
|
|
Gr |
20 |
|
|
% |
0,75 |
|
d. Kerusakan Produk |
% |
3 |
10 |
Harga Produksi |
Rp |
70.000 |
11 |
Lamanya per siklus |
hari |
85 |
12 |
Lamanya menunggu pendapatan hasil penjualan |
hari |
4 |
14 |
Biaya perawatan |
% |
5 |
15 |
Tenaga Kerja |
|
|
|
|
Orang/bulan |
1 |
|
|
Orang/bulan |
1 |
|
|
Orang/ Hari |
2 |
16 |
Kenaikan biaya dan harga per tahun |
% |
5 |
17 |
Pajak atas laba UMK |
% |
1 |
18 |
Suku bunga per tahun |
% |
4 |
19 |
Proporsi Modal |
|
|
|
|
% |
100 |
|
|
% |
0 |
-
- Persiapan
Setelah seluruh persiapan dilakukan kemudian dilakukan perbitungan investasi dengan asumsi bahwa seluruh kegiatan dimulai dari titik nol. Seluruh peralatan dan perlengkapan baru. Diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 2. Komponen Biaya Investasi Uji Coba Lapang BUSMETIK |
|
|||||||||||||||||
|
No |
Komponen Biaya |
Satuan |
Jumlah fisik |
Harga per satuan (Rp) |
Jumlah Biaya (Rp) |
Umur ekonomis (tahun) |
Nilai Penyusutan/ Tahun (Rp) |
Nilai Sisa Akhir (Rp) |
|||||||||
|
1 |
Sewa Lahan 1 tahun |
m2/tahun |
1,000 |
1,000 |
1,000,000 |
1 |
1,000,000 |
0 |
|||||||||
|
2 |
Kincir 1,5 HP (kompit) |
unit |
2 |
6,000,000 |
12,000,000 |
4 |
3,000,000 |
9,000,000 |
|||||||||
|
3 |
Generator 2000 Watt |
unit |
1 |
3,400,000 |
3,400,000 |
6 |
566,667 |
2,833,333 |
|||||||||
|
4 |
Plastik mulsa ukuran 30m x 20m x 1,5 m x 2 unit |
m2 |
700 |
10,000 |
7,000,000 |
2 |
3,500,000 |
3,500,000 |
|||||||||
|
5 |
Pompa air 3 inc |
unit |
1 |
3,350,000 |
3,350,000 |
6 |
558,333 |
2,791,667 |
|||||||||
|
6 |
Ember untuk fermentase |
unit |
1 |
50,000 |
50,000 |
4 |
12,500 |
37,500 |
|||||||||
|
7 |
Pengorekan dan penataan |
m2 |
700 |
15,000 |
10,500,000 |
4 |
2,625,000 |
7,875,000 |
|||||||||
|
8 |
Instalasi listrik |
Paket |
1 |
4,000,000 |
4,000,000 |
4 |
1,000,000 |
3,000,000 |
|||||||||
|
9 |
Paralon 6 inc |
batang |
3 |
180,000 |
540,000 |
4 |
135,000 |
405,000 |
|||||||||
|
10 |
elbo pipa 6 inc |
buah |
2 |
45,000 |
90,000 |
4 |
22,500 |
67,500 |
|||||||||
|
11 |
Pembuatan pondok |
paket |
1 |
4,000,000 |
4,000,000 |
4 |
1,000,000 |
3,000,000 |
|||||||||
|
12 |
Lain-lain |
paket |
1 |
1,052,550 |
1,052,550 |
4 |
263,138 |
789,413 |
|||||||||
|
|
Jumlah |
|
|
|
46,982,550 |
4 |
13,683,138 |
33,299,413 |
|||||||||
|
||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
Dari Tabel 2 di atas terlihat bahwa untuk volume produksi sebanyak 50.000 ekor benur biaya investasi untuk teknologi budidaya BUSMETIK sebesar Rp. 46.982.550.- dengan penyusutan pertahun sebesar Rp. 13.683.138.
-
- Hasil Pelaksanaan Uji Coba
Pada saat uji coba berlangsung seluruh biaya produksi, penerimaan dan data lainnya yang terjadi dicatat oleh demonstrator dengan baik yaitu sebagai berikut:
-
-
- Biaya Produksi
-
Tabel 3. Biaya Produksi Uji Coba Lapang BUSMETIK
No |
Komponen Biaya |
Satuan |
Siklus 1 |
Siklus 2 |
Siklus 3 |
||||||
Jumlah fisik |
Harga per satuan (Rp) |
Jumlah Biaya (Rp) |
Jumlah fisik |
Harga per satuan (Rp) |
Jumlah Biaya (Rp) |
Jumlah fisik |
Harga per satuan (Rp) |
Jumlah Biaya (Rp) |
|||
I |
BIAYA TETAP |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1 |
Tenaga teknisi |
orang/ bulan |
4 |
500,000 |
2,000,000 |
4 |
500,000 |
2,000,000 |
4 |
500,000 |
2,000,000 |
2 |
Tenaga operator |
orang/ bulan |
4 |
2,000,000 |
8,000,000 |
4 |
2,000,000 |
8,000,000 |
4 |
2,000,000 |
8,000,000 |
3 |
Biaya Listrik |
bulan |
4 |
ls |
8,765,323 |
4 |
ls |
7,450,298 |
4 |
ls |
7,654,250 |
4 |
Biaya Perawatan |
paket |
1 |
200,000 |
200,000 |
1 |
100,000 |
100,000 |
1 |
300,000 |
300,000 |
|
Jumlah Biaya Tetap |
|
|
|
18,965,323 |
|
|
17,550,298 |
|
|
17,954,250 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
II |
BIAYA VARIABEL |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1 |
Bahan Fermentase |
kali |
30 |
25,000 |
750,000 |
28 |
25,000 |
700,000 |
32 |
25,000 |
800,000 |
2 |
Dolomit |
ZAK |
5 |
40,000 |
200,000 |
6 |
40,000 |
240,000 |
4 |
40,000 |
160,000 |
3 |
Bahan Bakar Minyak |
LITER |
40 |
8,000 |
320,000 |
48 |
8,000 |
384,000 |
46 |
8,000 |
368,000 |
4 |
Pupuk |
paket |
1 |
50,000 |
50,000 |
1 |
50,000 |
50,000 |
1 |
50,000 |
50,000 |
5 |
Garam |
Zak |
2 |
280,000 |
560,000 |
2 |
280,000 |
560,000 |
2 |
280,000 |
560,000 |
6 |
Blower 5 watt |
unit |
2 |
55,000 |
110,000 |
2 |
55,000 |
110,000 |
2 |
55,000 |
110,000 |
7 |
Instalasi plastik |
paket |
1 |
250,000 |
250,000 |
1 |
250,000 |
250,000 |
1 |
250,000 |
250,000 |
8 |
Instalasi kincir |
paket |
1 |
250,000 |
250,000 |
1 |
250,000 |
250,000 |
1 |
250,000 |
250,000 |
9 |
Biaya lainnya |
paket |
1 |
500,000 |
500,000 |
1 |
350,000 |
350,000 |
1 |
800,000 |
800,000 |
10 |
Pakan |
Kg |
1,499 |
16,200 |
24,286,834 |
1,390 |
16,200 |
22,525,322 |
1,427 |
16,400 |
23,410,824 |
11 |
Benur |
ekor |
50,000 |
39 |
1,950,000 |
50,000 |
39 |
1,950,000 |
50,000 |
42 |
2,100,000 |
12 |
Vitamin |
bukus |
10 |
20,000 |
200,000 |
10 |
20,000 |
200,000 |
10 |
20,000 |
200,000 |
13 |
Tenaga Kerja pemanenan |
OH |
4 |
75,000 |
300,000 |
4 |
75,000 |
300,000 |
4 |
75,000 |
300,000 |
|
Jumlah |
|
|
|
29,726,834 |
|
|
27,869,322 |
|
|
29,358,824 |
|
TOTAL BIAYA |
|
|
|
48,692,157 |
|
|
45,419,620 |
|
|
47,313,074 |
Dari tabel 3 tersebut di atas menunjukkan bahwa komponen biaya produksi pali besar adalah biaya untuk pembelian pakan hamper 50 % dari biaya produksi. Oleh sebab itu usaha budidaya vanamei memerlukan menejemen pakan yang akurat sehingga biaya produksi dapat ditekan.
-
-
- Produksi dan Pendapatan
-
Produksi budidaya dengan menggunakan teknologi BUSMETIK untuk siklus I diperoleh total panen sebanyak (2.049 kg) per tahunnya jauh lebih besar dibandingkan dengaan menggunakan non BUSMETIK (778 kg ) sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 4 berikut.
Tabel 4. Produksi dan hasil penjualan Uji Coba Lapang BUSMETIK
|
Siklus |
Jumlah Benur (ekor) |
Size (gr) |
Jumlah (ekor) |
VOLUME PANEN (Kg) |
RUSAK (%) |
VOLUME TERJUAL (Kg) |
Harga (Rp) |
Penerimaan (Rp) |
SR (%) |
HR (%) |
|||||||||
|
Siklus 1 |
50,000 |
27 |
30,455 |
822 |
2.00 |
806 |
86,000 |
69,302,180 |
0.93 |
100 |
|||||||||
|
22 |
10,050 |
221 |
2.00 |
217 |
74,000 |
16,034,172 |
|||||||||||||
|
18 |
6,102 |
110 |
2.00 |
108 |
62,000 |
6,673,635 |
|||||||||||||
|
Jumlah |
50,000 |
|
46,607 |
1,153 |
|
1,130 |
|
92,009,987 |
|
|
|||||||||
|
Siklus 2 |
50000 |
25 |
29,876 |
747 |
3.00 |
724 |
74,000 |
53,612,482 |
0.85 |
100 |
|||||||||
|
20 |
11,354 |
227 |
3.00 |
220 |
62,000 |
13,656,591 |
|||||||||||||
|
16 |
1,200 |
19 |
3.00 |
19 |
51,000 |
949,824 |
|||||||||||||
|
Jumlah |
50,000 |
|
42,430 |
993 |
|
963 |
|
68,218,897 |
|
|
|||||||||
|
Siklus 3 |
50000 |
28 |
28,900 |
809 |
2.50 |
789 |
78,000 |
61,539,660 |
0.88 |
100 |
|||||||||
|
21 |
12,786 |
269 |
2.50 |
262 |
68,000 |
17,801,948 |
|||||||||||||
|
16 |
2,345 |
38 |
2.50 |
37 |
53,000 |
1,938,846 |
|||||||||||||
|
Jumlah |
50,000 |
|
44,031 |
1,115 |
|
1,087 |
|
81,280,454 |
|
|
|||||||||
|
Total 1+2+3 |
150,000 |
|
133,068 |
3,262 |
|
3,181 |
|
241,509,338 |
|
|
|||||||||
|
||||||||||||||||||||
Keterangan : |
|
|||||||||||||||||||
SR |
= Survival rate / persen kehidupan benur |
|
||||||||||||||||||
HR |
= Hatching rate / persentase keberhasilan |
|
||||||||||||||||||
Size |
= Ukuran panen udang |
|
||||||||||||||||||
Rusak |
= tingkat kerusakan yang tidak dapat dijual |
|
||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||
Dari tabel 4 di atas terlihat bahwa siklus 1 merupakan siklus dengan produksi paling tinggi yaitu mencapai 1.153 Kg dengan jumlah terjual sebanyak 1.130 Kg. produksi ini hamper sama dengan siklus ke 3 dengan produksi 1.115 Kg dengan volume terjual sebesar 1.087 Kg. Sedangkan siklus dengan produksi paling kecil adalah siklus 2 dengan jumlah produksi sebanyak 993 Kg dengan volume terjual sebanyak 963 Kg.
Rendahnya produksi pada siklus ke 2 disebabkan oleh musim dimana pelaksanaan siklus kedua dilaksanakan pada bulan November 2018 sampai dengan Januari 2019 dimana pada sat ini curah hujan sangat tinggi dan sering terjadi fluktuasi cuaca. Akibatnya survaivel benur menurun, nafsu makan berkurang dan mengakibatkan pertumbuhan tidak optimal. Sedangkan pada siklus pertama dan ke 3 dilaksanakan pada musim kemarau dengan intensitas hujan sangat minim.
-
-
- Laba-Rugi Usaha
-
Tabel 5. Laba Rugi Usaha Uji Coba Lapang BUSMETIK
NO |
URAIAN |
SIKLUS 1 |
SIKLUS 2 |
SIKLUS 3 |
JUMLAH (Per Tahun) |
A |
Total Penerimaan |
92,009,987 |
68,218,897 |
81,280,454 |
241,509,338 |
|
|
|
|
|
|
B |
Pengeluaran |
53,253,203 |
49,980,666 |
51,874,120 |
155,107,989 |
|
1. Biaya tetap |
18,965,323 |
17,550,298 |
17,954,250 |
54,469,871 |
|
2. Biaya Variabel |
29,726,834 |
27,869,322 |
29,358,824 |
86,954,981 |
|
3. Penyusutan |
4,561,046 |
4,561,046 |
4,561,046 |
13,683,138 |
|
|
|
|
|
|
|
R/L sebelum pajak |
38,756,784 |
18,238,231 |
29,406,334 |
86,401,349 |
|
Pajak UMK Final (1%) |
387,568 |
182,382 |
294,063 |
864,013 |
|
Laba Setelah Pajak |
38,369,216 |
18,055,849 |
29,112,270 |
85,537,335 |
Tabel 5 tersebut diatas menunjukkan bahwa teknologi BUSMETIK memberikan keuntungan yang nyata. Dengan luas petakan 500 m2 diperoleh keuntungan bersih selama 1 tahun sebesar Rp. 85.537.335.
Meskipun volume produksi antara siklus ke 1 dengan siklus ke 3 tidak jauh berbeda namun keuntungan yang diperoleh menunjukkan perbedaan yangnyata, hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan harga benur dan kenaikan harga pakan sehingga kenaikan keduanya mengakibatkan biaya produksi menjadi meningkat.
Dengan asumsi bahwa unit budidaya teknologi BUSMETIK yang dapat dioperasikan oleh 1 orang operator sebanyak 4 unit maka keuntungan yang diperoleh akan mencapai 4 unit x Rp. 85.537.335 = Rp. 342.149.341.- / tahun. Dan bila dihitung per bulan maka seorang pelaku utama yang mengoperasikan 4 petak BUSMETIK akan berpenghasilan rata-rata Rp. 28.512.445. dengan besaran ini tentunya rumah tangga perikanan akan sejahtera.
BAB IV
PENUTUP
-
- Rekomendasi
- Teknologi budidaya dengan BUSMETIK sesuai untuk dikembangkan di Kabupaten Langkat.
- Alih teknologi ini perlu segera disosialisasikan kepada para pelaku utama budidaya vanamei.
- Untuk mendukung alih teknologi ini dibutuhkan peran serta perbank-kan untuk menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor perikanan sebagai biaya investasi dan operasional.
-
- Penutup
Demikian laporan uji coba lapang paket teknologi spesifik lokasi ini disusun kiranya dapat mempercepat tingkat adopsi teknologi BUSMETIK di Kabupaten Langkat.
Stabat, Juni 2019
Pelaksana
Markus Sembiring,S.Pi.,M.I.L
Penyuluh Perikanan Muda